Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2010

Keikhlasan Seorang Pustakawan

Bagi sebagian orang, buku adalah hal yang membosankan. Duduk, diam, dan membaca seringkali dianggap tidak senilai dengan aktifitas menyenangkan lainnya seperti berolahraga atau berbelanja. Namun, hukum tersebut tidak berlaku bagi seorang Reksa Anindya. Baginya, buku adalah sesuatu yang unik. ”Dengan membaca buku, kita bisa mendapatkan banyak informasi. Dari A sampai Z,” katanya. Adalah buku No One’s Perfect yang menjadi awal perjumpaan pria kelahiran 14 April ini dengan buku bacaan. Buku yang bercerita tentang perjuangan orang-orang cacat itu didapatnya ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama Al-Azhar, Bekasi. Sejak saat itu, sosok seorang Reksa tidak bisa dipisahkan dari buku-buku yang dibacanya. Ditanya mengenai buku-buku kegemarannya, Reksa menyinggung buku-buku biografi, filsafat, dan buku tentang kehidupan sebagai pilihan pertamanya. Menurut pria yang tinggal di Perumahan Harapan baru Regency tersebut, buku-buku seperti itu mengandung banyak pembelajaran yang pada...

The Power of Words

Kata-kata yang kita ucapkan, diucapkan keluar ataupun sekedar dalam hati, memiliki pengaruh yang luar biasa. Baik kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain. Percayakah Anda, bila kata-kata yang kita ucapkan bisa sangat berpengaruh untuk jiwa seseorang? Kata-kata ternyata memiliki kekuatan yang luarbiasa. Ada sebuah eksperimen yang menarik. Anda boleh mencobanya, karena sangat sederhana. Ambillah dua gelas bersih dan isilah masing-masing dengan nasi yang sama. Tutup kedua gelas dengan plastik wrapper tipis. Untuk memastikan tidak ada gangguan dari luar, lekatkan plastik dengan selotip. Letakkan di tempat yang tidak terkena matahari langsung. Berikan label yang berbeda untuk setiap gelas. Misal gelas A diberi label jelek, jahat, bodoh dan gelas B diberi label cantik, pintar, baik. Kemudian selama 2 minggu lakukan percobaan berikut. Pada gelas A ucapkan setiap pagi dan malam, “Kamu jelek, bodoh, jahat! Saya tidak suka sama kamu!” disertai intensitas emosi yang m...

Menyemarakkan Mother's Day 2010 -Thank's Mom

Kala aku hadir di dunia, kau menyambutku dengan penuh sukacita, walau sembilan bulan kesusahan kau alami. Di waktu aku hanya dapat menangis, kau menyenandungkan pujian bagi Allah. Ketika ku mulai berdiri, dan mencoba langkah pertamaku, kau sedia di sekitarku, tuk menopangku s’lalu. Saat aku mulai belajar banyak hal baru, kau menceritakan satu nama kepadaku, nama Yesus. Di saat aku memiliki banyak keinginan, dan memaksakan itu pada dirimu, kau bersabar, dan mengajarkan aku untuk berdoa. Waktu aku dilingkupi kesedihan, kar’na kesalahan diriku sendiri, kau ada memahami diriku dan mendekapku dalam kehangatan. Kala ku mulai tuk berontak, dan tak taat padamu, tanganmu tetap terbuka bagiku. Ketika ku menjadi seorang muda dengan s’gala kebebasanku, kau setia menasihati dan menjagaku. Dan saat ku mendapatkan pendamping, aku pergi daripadamu, menjalani hidupku sendiri, dan kadang melupakanmu, tapi kau tetap ada, melipat tangan dan berdoa bagiku. Aku tak tahu apa yang h...

Ketika Anak Bukan Lagi "Permata" Dalam Keluarga

Analisa buku A Child Called “It” Keluarga, tidak bisa dipungkiri memegang peranan yang amat penting dalam kehidupan semua orang, termasuk setiap kita. Hadir dalam sosok bayi mungil yang tidak tahu apa-apa, individu-individu terdekat inilah yang kelak membentuk dasar dan nilai-nilai kehidupan yang kita miliki, termasuk di dalamnya konsep diri. Terkait hal tersebut, maka ada dua kemungkinan yang bisa dihasilkan melalui peran dari orang-orang terdekat ini. Yang pertama adalah konsep diri yang positif dan yang kedua adalah konsep diri yang negatif. Konsep diri positif itu secara langsung akan membentuk pribadi yang memahami jelas kemampuan apa yang ada dalam dirinya, termasuk juga kepribadiannya, dan tentu saja selalu berpikir positif terhadap dirinya. Sedangkan konsep diri yang negatif akan membangun suatu individu yang bahkan tidak dapat menjelaskan siapa dirinya, kemampuannya, kepribadiannya, dan juga yang selalu berpikir negatif tentang dirinya. Kembali pada peran keluarga diat...