![]() |
Kala yang lain memanfaatkan posisi untuk memperkaya diri sendiri,
Ia menjadi teladan nyata akan kejujuran dan hidup dari apa yang menjadi bagiannya.
Miris rasanya, tatkala mata memlototi tayangan televisi saat ini. Tak peduli apapun stasiun tv yang dipilih, pastilah satu topik yang mendominasi, KORUPSI.
Berita terkini tentu saja kasus korupsi yang dilakukan oleh mantan presiden partai politik ternama di negeri ini. Sebagai pucuk pimpinan di sebuah partai berlatar belakang agama, kasus ini tentu saja menggemparkan.
Bukan hanya peristiwa penangkapannya saja yang menggemparkan publik. Terungkapnya berbagai harta yang dimiliki membuat publik lebih gempar, terlebih ketika mobil mewah koleksinya terekspos. Bahkan, kasus ini juga membuka tabir yang selama ini tertutup rapat terkait dengan gaya hidup mewah, aliran dana yang sangat besar, serta tidak ketinggalan keterlibatan wanita-wanita cantik yang lekat dengan nuansa seksual.
Yang disayangkan, semua kisah ini hanyalah satu dari banyak kasus lainnya. Ada banyak kontroversi lain yang sudah dilakukan oleh para politikus. Dan masih lebih banyak lagi yang belum terungkap, entah hingga kapan kan terbuka, atau akan ikut terkubur bersama dengan bergantinya era.
Memikirkan tentang berbagai kebusukan yang dilakukan oknum politikus ini, membawa angan kembali pada sesosok tauladan yang kita kenal sebagai bapak bangsa, Bung Hatta.
Dikenal sebagai pemimpin bangsa, salah satu deklarator kemerdekaan, dan tentu saja wakil presiden RI yang pertama, tidak banyak yang tahu bahwa hingga akhir hayatnya, ada satu impian Bung Hatta yang belum terpenuhi, membeli sepatu Bally.
Semua orang tentu saja mengenal merek yang satu ini. Sama seperti saat ini, merek Bally adalah salah satu merek favorit karena kualitas dan tentu saja memberikan prestige tersendiri akibat harganya yang selangit!
Layaknya pria pada umumnya, Bung Hatta juga jatuh hati pada satu yang satu ini ketika melihatnya di sebuah iklan pada surat kabar. Tak puas hanya melihatnya, Bung Hatta juga mengguntingnya serta menyimpannya sembari menunggu waktu yang tepat untuk membelinya.
Berbicara tentang waktu yang tepat, bukan karena beliau sangat sibuk akan urusan kenegaran, tetapi karena suatu alasan yang mungkin tidak pernah dipikirkan oleh kita semua, yakni karena tabungan yang dimilikinya belumlah mencukupi.
Perlahan demi perlahan, uang dikumpulkan demi memperoleh sepatu idamannya tersebut. Tapi banyaknya kebutuhan dan karakternya yang gemar membantu kesulitan, menjadikannya tidak berhasil mengumpulkan dana yang dibutuhkan.
Banyak yang mempertanyakan hal ini dan menganggap ini mengada-ngada. Dengan jabatannya dan juga berbagai predikat yang disandangnya, tidaklah sulit untuk meminta salah seorang bawahannya untuk memperoleh sepatu itu untuknya.
Tapi, disinilah sebuah teladan besar diberikan oleh seorang yang berkarakter kuat dan berintegritas. Bung Hatta menunjukkan bahwa beliau bukanlah sosok yang aji mumpung. Dia bukanlah orang yang pintar memanfaatkan kesempatan demi kemakmuran dan kekayaan diri sendiri atau keluarganya.
Bahkan, tidak banyak harta warisan yang ditinggalkannya bagi keluarga, kecuali memastikan anak-anaknya memperoleh pendidikan yang baik serta tentu saja sebuah contoh nyata yang tercermin di sepanjang hidupnya.
Dan hingga Bung Hatta menutup mata kelak, potongan koran yang menampilkan sepatu impiannya masih tersimpan dengan baik sebagai bukti kejujuran hatinya.
![]() |
Sepatu Bally yang konon diinginkan oleh Bung Hatta. |
Sumber gambar: aktual.co
Sumber gambar: blommingedelweiss.blogspot.com
Dari berbagai sumber
Comments
Post a Comment