Jumat 25 Juli 2014
Selamat Pagi! Fajar hari itu dilalui dari dalam perut burung besi berkode 777-200 rute Dubai-Milan.
Seperti jadwal yg tertera, pesawat pun mendarat di Malpensa Aeroport, Milan, Italia, pk. 8.45 waktu setempat. 3 jam perkiraan waktu dihabiskan di penerbangan kedua ini. Tapi lumayan memberikan semangat karena disinilah perjalanan DIMULAI!
Bandara Malpensa di Milan dapat dikatakan tidak terlalu besar, tapi tetap tertata rapi dan menyenangkan. Berbagai penanda dibuat untuk memudahkan pelancong.
Singkat kata, akhirnya setelah memastikan semua barang bawaan sudah tersedia, kami menuju ke Bus yg menanti.
Di Eropa, yg terdiri dari satu daratan luas dengan banyak sekali negara, memungkinkan bus dari negara lain untuk bisa melayani lintas batas. Seperti bus yg kami tumpangi.
Stiker di badan bus bertuliskan Molteam, dan bus itu ternyata berasal dari Hungaria. Hal ini dikenali dari pelatnya yg terdapat inisial huruf "Hu" di bawah emblem Uni Eropa.
Singkat kata, awal petualangan kami di Benua Biru dimulai di kota tempat dua klub sepakbola terkenal berada, AC Milan dan Inter Milan.
Namun, tujuan pertama kami bukanlah stadion kebanggaannya, melainkan sebuag gereja Gothic yg disebut sebut terbesar kedua di dunia, Duomo di Milano.
Kata Duomo ini sendiri berasal dari kata Dome dalam bahasa Inggris. Ternyata bahasa di Eropa memiliki kemiripan satu dengan yg lainnya, bahasa lainnya yg saling mirip bakal dijelaskan pula di tulisan setelah ini.
Duomo di Milano langsung menarik perhatian mata meski masih cukup jauh. Ukurannya yg gigantik membuat sulit memalingkan pandangan.
Di pelataran gereja ini, ada lapangan luas yg dinamakan Piazza di Duomo di Milano. Di tempat ini banyak sekali turis yg asyik bercengkrama dengan burung merpati liar yg terbang bebas membelah lapangan.
Banyak pula turis yg menyempatkan diri berfoto bersama dengan latar belakang gereja.
Namun, yg harus diwaspadai adalah banyaknya imigran asal Afrika yg turut berusaha memperbaiki hidup di Italia.
Cara mereka beragam, ada yg menawarkan beberapa helai benang yg diikat sembari berucap "for free..", tapi jika kita mengambil, maka mereka akan "memaksa untuk membayar 3 euro.. Itu setara dengan 48 ribu rupiah!
Ada juga yg menawarkan jagung. Dengan banyaknya merpati, siapa sih yg tidak tertarik untuk memberi makan dan merasakan sensasi dikerubuti burung burung itu, tapi, seperti yg di atas, Anda akan diminta membayar beberapa euro untuk beberapa biji jagung.
Jadi Waspadalah! Hahaha..
Puas di lapangan, Anda harus memasuki gereja ini. Di dalamnya, ada banyak sekali ornamen yg dibuat dengan sangat spesial. Khas gereja gereja Katolik yg dibangun pada tahun 1500-an.
Tiang tiang yg megah, juga berbagai ukiran yg sangat indah. Belum lagi kaca patri yg berwarna warni menghiasi dinding gereja.
Di sekeliling gereja juga banyak sekali toko-toko yg akan memuaskan mereka yg suka belanja.
Namanya, Galleria Vittorio Emanuelle II !
Di sini, berbagai merek terkenal dunia tidak ketinggalan dalam membuka gerainya.
Bahkan banyak barang-barang yg ditawarkan dengan harga yg pasti membuat hati sulit menolak. Akhirnya, hari pertama di Milan sudah menghasilkan beberapa kantong belanja baru.
Sebelum meninggalkan gereja, tidak ada salahnya mencoba gelato khas Italia. Harganya juga bersahabat kok, 2-3 euro. Meski agak mahal jika di kurs kan, tapi rasanya tentu akan membuat Anda merasakan sensasi Italia yg sebenarnya.
Selepas dari Duomo, kami menyusuri kota Milan.
Kota Milan banyak gabungan gedung tua dan juga bangunan baru berupa rumah susun dan juga apartemen.
Yg menarik, di kota ini juga ada trem yg jadi salah satu pilihan utama transportasi.
Tak terasa, perlahan bus meninggalkan kota Milan untuk menuju pemberhentian berikut, kota mungil yg dipanggil Pisa.
- bersambung -
Selamat Pagi! Fajar hari itu dilalui dari dalam perut burung besi berkode 777-200 rute Dubai-Milan.
Berbagai brosur untuk mempermudah perjalanan Anda di Milan |
Bandara Malpensa di Milan dapat dikatakan tidak terlalu besar, tapi tetap tertata rapi dan menyenangkan. Berbagai penanda dibuat untuk memudahkan pelancong.
S bantal boneka yg menemani perjalanan di Benua Biru |
Di Eropa, yg terdiri dari satu daratan luas dengan banyak sekali negara, memungkinkan bus dari negara lain untuk bisa melayani lintas batas. Seperti bus yg kami tumpangi.
Stiker di badan bus bertuliskan Molteam, dan bus itu ternyata berasal dari Hungaria. Hal ini dikenali dari pelatnya yg terdapat inisial huruf "Hu" di bawah emblem Uni Eropa.
Singkat kata, awal petualangan kami di Benua Biru dimulai di kota tempat dua klub sepakbola terkenal berada, AC Milan dan Inter Milan.
Tampak depan Duomo di Milano |
Kata Duomo ini sendiri berasal dari kata Dome dalam bahasa Inggris. Ternyata bahasa di Eropa memiliki kemiripan satu dengan yg lainnya, bahasa lainnya yg saling mirip bakal dijelaskan pula di tulisan setelah ini.
Duomo di Milano langsung menarik perhatian mata meski masih cukup jauh. Ukurannya yg gigantik membuat sulit memalingkan pandangan.
Banyak pula turis yg menyempatkan diri berfoto bersama dengan latar belakang gereja.
Cara mereka beragam, ada yg menawarkan beberapa helai benang yg diikat sembari berucap "for free..", tapi jika kita mengambil, maka mereka akan "memaksa untuk membayar 3 euro.. Itu setara dengan 48 ribu rupiah!
Ada juga yg menawarkan jagung. Dengan banyaknya merpati, siapa sih yg tidak tertarik untuk memberi makan dan merasakan sensasi dikerubuti burung burung itu, tapi, seperti yg di atas, Anda akan diminta membayar beberapa euro untuk beberapa biji jagung.
Jadi Waspadalah! Hahaha..
Salah satu mumi dari pemimpin agama yg diawetkan dan disimpan di dalam Duomo di Milano |
Salah satu patung yg menghiasi interior gereja Duomo di Milano |
Tiang tiang yg megah, juga berbagai ukiran yg sangat indah. Belum lagi kaca patri yg berwarna warni menghiasi dinding gereja.
Di sekeliling gereja juga banyak sekali toko-toko yg akan memuaskan mereka yg suka belanja.
Cafe yg menghiasi selasa di Galleria Vittoria Emmanuelle II |
Di sini, berbagai merek terkenal dunia tidak ketinggalan dalam membuka gerainya.
Bahkan banyak barang-barang yg ditawarkan dengan harga yg pasti membuat hati sulit menolak. Akhirnya, hari pertama di Milan sudah menghasilkan beberapa kantong belanja baru.
Sebelum meninggalkan gereja, tidak ada salahnya mencoba gelato khas Italia. Harganya juga bersahabat kok, 2-3 euro. Meski agak mahal jika di kurs kan, tapi rasanya tentu akan membuat Anda merasakan sensasi Italia yg sebenarnya.
Selepas dari Duomo, kami menyusuri kota Milan.
Kota Milan banyak gabungan gedung tua dan juga bangunan baru berupa rumah susun dan juga apartemen.
Yg menarik, di kota ini juga ada trem yg jadi salah satu pilihan utama transportasi.
Tak terasa, perlahan bus meninggalkan kota Milan untuk menuju pemberhentian berikut, kota mungil yg dipanggil Pisa.
- bersambung -
Titanium Mesh | TI Tech
ReplyDeleteTitanium Mesh is titanium grinder a new layer of flexible construction, and titanium knee replacement is perfect for any project or project. It creates 2020 ford edge titanium for sale a flexible, and flexible men\'s titanium wedding bands frame of design that titanium mens rings