Apakah transaksi politik selalu berkonotasi negatif?
Seharusnya tidak, tapi semua jadi berubah ketika ada salah satu pihak yang tak jua mendapat relawan, dan akhirnya menghalalkan segala cara lewat orang bayaran..
Selembar pakaian yang diselipin lembaran lima puluh ribu.. Atau sebungkus kotak makan siang yang dihiasi uang seratus ribu..Menurut saya ini tidak lebih dari cara rendahan. Menghargai aspirasi dan kepercayaan rakyat hanya lewat lembaran rupiah. Seakan rakyat tiada harganya dan hanya pantas dinominalkan dengan uang.
Padahal, dalam politik, TRANSAKSI, adalah sebuah keniscayaan.
![]() |
Dukungan Artis untuk Jokowi-JK |
Bagaimana kita menyebut para artis yang mendukung dengan penuh semangat?
Bagaimana kita menyebut para seniman yang tiada lelah membuat berbagai karya meski tanpa pesanan?
Bagaimana kita menyebut para seniman yang tiada lelah membuat berbagai karya meski tanpa pesanan?
![]() |
Masyarakat menyumbang untuk Jokowi-JK |
Bagaimana kita menyebut ribuan orang yang menyumbang hasil jerih payah mereka dengan penuh keceriaan?
Bukankah itu semua transaksi juga?
Yang menarik, TRANSAKSI yang dilakukan ini bukan karena paksaan satu pihak. Ini adalah kesadaran penuh yang didahului pertimbangan matang dan penuh kehati-hatian.
Bukankah ini berakar pada budaya ekonomi nenek moyang kita. Ketika uang bukan segalanya, dan nilai suatu hal bukan dari banyaknya angka nol pada lembaran rupiah.
Dulu kita mengenal sistem barter. Menukar padi dengan ikan. Menukar sayur dengan daging.
Apakah selalu setara? Tidak juga.
Tapi apakah mereka peduli, hampir pasti tidak. Yg utama, apa yang mereka butuhkan, terpenuhi.
![]() |
Konser REVOLUSI MENTAL |
Nah, sekarang bukankah kita berada pada kondisi yang sama?
Rakyat memiliki SUARA. Dan salah satu kandidat memiliki HARAPAN.
Maka, kini mereka saling bertukar. Yg satu memberikan SUARA, yang lain memberikan HARAPAN.
Apakah pasti setara? Tidak juga, tapi kebutuhannya saling terpenuhi.
Dan dengan apa kita menyebut hal itu? TRANSAKSI bukan? Tapi bedanya, ini TRANSAKSI yang BAIK.
#Salam2Jari
Comments
Post a Comment