Skip to main content

Posts

Showing posts from 2010

Keikhlasan Seorang Pustakawan

Bagi sebagian orang, buku adalah hal yang membosankan. Duduk, diam, dan membaca seringkali dianggap tidak senilai dengan aktifitas menyenangkan lainnya seperti berolahraga atau berbelanja. Namun, hukum tersebut tidak berlaku bagi seorang Reksa Anindya. Baginya, buku adalah sesuatu yang unik. ”Dengan membaca buku, kita bisa mendapatkan banyak informasi. Dari A sampai Z,” katanya. Adalah buku No One’s Perfect yang menjadi awal perjumpaan pria kelahiran 14 April ini dengan buku bacaan. Buku yang bercerita tentang perjuangan orang-orang cacat itu didapatnya ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama Al-Azhar, Bekasi. Sejak saat itu, sosok seorang Reksa tidak bisa dipisahkan dari buku-buku yang dibacanya. Ditanya mengenai buku-buku kegemarannya, Reksa menyinggung buku-buku biografi, filsafat, dan buku tentang kehidupan sebagai pilihan pertamanya. Menurut pria yang tinggal di Perumahan Harapan baru Regency tersebut, buku-buku seperti itu mengandung banyak pembelajaran yang pada...

The Power of Words

Kata-kata yang kita ucapkan, diucapkan keluar ataupun sekedar dalam hati, memiliki pengaruh yang luar biasa. Baik kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain. Percayakah Anda, bila kata-kata yang kita ucapkan bisa sangat berpengaruh untuk jiwa seseorang? Kata-kata ternyata memiliki kekuatan yang luarbiasa. Ada sebuah eksperimen yang menarik. Anda boleh mencobanya, karena sangat sederhana. Ambillah dua gelas bersih dan isilah masing-masing dengan nasi yang sama. Tutup kedua gelas dengan plastik wrapper tipis. Untuk memastikan tidak ada gangguan dari luar, lekatkan plastik dengan selotip. Letakkan di tempat yang tidak terkena matahari langsung. Berikan label yang berbeda untuk setiap gelas. Misal gelas A diberi label jelek, jahat, bodoh dan gelas B diberi label cantik, pintar, baik. Kemudian selama 2 minggu lakukan percobaan berikut. Pada gelas A ucapkan setiap pagi dan malam, “Kamu jelek, bodoh, jahat! Saya tidak suka sama kamu!” disertai intensitas emosi yang m...

Menyemarakkan Mother's Day 2010 -Thank's Mom

Kala aku hadir di dunia, kau menyambutku dengan penuh sukacita, walau sembilan bulan kesusahan kau alami. Di waktu aku hanya dapat menangis, kau menyenandungkan pujian bagi Allah. Ketika ku mulai berdiri, dan mencoba langkah pertamaku, kau sedia di sekitarku, tuk menopangku s’lalu. Saat aku mulai belajar banyak hal baru, kau menceritakan satu nama kepadaku, nama Yesus. Di saat aku memiliki banyak keinginan, dan memaksakan itu pada dirimu, kau bersabar, dan mengajarkan aku untuk berdoa. Waktu aku dilingkupi kesedihan, kar’na kesalahan diriku sendiri, kau ada memahami diriku dan mendekapku dalam kehangatan. Kala ku mulai tuk berontak, dan tak taat padamu, tanganmu tetap terbuka bagiku. Ketika ku menjadi seorang muda dengan s’gala kebebasanku, kau setia menasihati dan menjagaku. Dan saat ku mendapatkan pendamping, aku pergi daripadamu, menjalani hidupku sendiri, dan kadang melupakanmu, tapi kau tetap ada, melipat tangan dan berdoa bagiku. Aku tak tahu apa yang h...

Ketika Anak Bukan Lagi "Permata" Dalam Keluarga

Analisa buku A Child Called “It” Keluarga, tidak bisa dipungkiri memegang peranan yang amat penting dalam kehidupan semua orang, termasuk setiap kita. Hadir dalam sosok bayi mungil yang tidak tahu apa-apa, individu-individu terdekat inilah yang kelak membentuk dasar dan nilai-nilai kehidupan yang kita miliki, termasuk di dalamnya konsep diri. Terkait hal tersebut, maka ada dua kemungkinan yang bisa dihasilkan melalui peran dari orang-orang terdekat ini. Yang pertama adalah konsep diri yang positif dan yang kedua adalah konsep diri yang negatif. Konsep diri positif itu secara langsung akan membentuk pribadi yang memahami jelas kemampuan apa yang ada dalam dirinya, termasuk juga kepribadiannya, dan tentu saja selalu berpikir positif terhadap dirinya. Sedangkan konsep diri yang negatif akan membangun suatu individu yang bahkan tidak dapat menjelaskan siapa dirinya, kemampuannya, kepribadiannya, dan juga yang selalu berpikir negatif tentang dirinya. Kembali pada peran keluarga diat...

Komunikasi Antar Budaya

Mengatasi Hambatan-Hambatan Komunikasi dalam Konteks Komunikasi Antar Budaya oleh Nathanael Peradaban manusia sedang menuju pada sebuah era yang disebut era globalisasi. Dimana semua orang memiliki peluang yang sama untuk menjalin kerjasama, tidak hanya dengan orang-orang sebangsanya, tetapi juga dengan orang dari bangsa lain. Hal yang sama berlaku pula kepada seorang pria berkebangsaan Amerika, sebut saja Mr Jones. Mr Jones ini memiliki sebuah usaha yang sudah cukup maju di bidang teknologi. Setelah sukses di pasar dalam negeri, maka ia berkeinginan untuk mengembangkan usahanya ke luar negeri. Melalui beberapa riset, akhirnya ia membidik pasar Jepang. Hal ini karena Mr Jones mendapati bahwa Jepang juga termasuk dalam salah satu negara maju di dunia, sehingga diproyeksikan akan dapat menjadi pasar yang positif bagi bisnisnya itu. Lalu, untuk memudahkan investasinya, maka ia berupaya membangun afiliasi atau kerjasama dengan orang Jepang. Setelah berjuang melewati beberapa proses lob...

Media dan Religiusitas

Agama dan media, suatu topik yang oleh Pdt. Carlos A. Valle dikategorikan sebagai sebuah tema yang begitu besar karena kedua hal tersebut memberikan pengaruh yang besar di dalam perkembangan kehidupan manusia. Dan terlebih lagi, kedua hal tersebut pun memiliki saling keterhubungan yang erat antara satu dengan yang lain di masa kini, yang serta merta saling memperngaruhi keberadaannya masing-masing. Pembahasan pertama adalah tentang hubungan dari keberadaan masyarakat dengan suatu media. Dikatakan bahwa dalam hal ini, terdapat tiga hal utama yang memberikan pengaruh. Pertama adalah komunitas masyarakat yang bersifat majemuk. Kemajemukan di dalam masyarakat tentu saja telah melahirkan keberagaman kultur dan budaya yang ada di dalam masyarakat. Sehingga secara sengaja maupun tidak di sengaja, hal tersebut telah membawa perubahan di dalam kepercayaan-kepercayaan tradisionil yang ada di dalam masyarakat. Kedua adalah kedudukan media di dalam masyarakat yang semakin memegang peranan p...

Lebih dari Sekadar Hidangan Meja

Oleh Nathanael Sepiring nasi, yang dimasak dengan cara digoreng, dengan tak lupa memasukkan telor, berbagai macam daging, sayur atau bahkan buah, serta menambahkan berbagai bumbu penyedap rasa, untuk selanjutnya disajikan selagi hangat, pastilah menggoda selera siapapun untuk memakannya atau sekedar mencicipinya. Ya, siapa yang tidak mengenal nasi goreng. Mulai rakyat kecil yang tinggal di desa, hingga seorang pemimpin bangsa yang bermukim di istana negara, pasti pernah mencicipi sajian lezat tersebut. Bahkan, seorang Barack Obama, yang tidak lain adalah Presiden Amerika Serikat, pernah menyatakan kerinduannya akan masakan ini, yang ia kenal tatkala tinggal di Indonesia, kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tak pelak, nasi goreng layak menyandang gelar sajian sejuta umat . Menyinggung asal muasal masakan tersebut, sebagian besar kalangan mengakui bahwa nasi goreng berasal dari negeri Tirai Bambu. Sajian itu lahir sebagai akibat dari kebudayaan Cina pada jaman dulu yan...

Jangan Salah Memilih

Jangan Sampai Salah Memilih Siapa yang mengaku pelajar di negeri ini, namun tidak mengenal sosok Arief Rachman Hakim ataupun Soe Hok Gie? Membaca buku sejarah di sekolah tingkat menengah, kita pasti menemukan nama Arief Rachman Hakim. Hidup di masa kepemimpinan Presiden Soekarno, Arief bukanlah tokoh penting yang berperan di pemerintahan. Ia boleh dikatakan tidak lebih dari seorang mahasiswa biasa di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Namun, integritasnya dalam menyatakan aspirasi rakyat banyak, yang dilakukan dengan partisipasinya pada demonstrasi besar di tahun 1966, turut mengambil peran dalam mengubah haluan sejarah bangsa ini. Bahkan, ia sendiri menjadi korban tewas akibat penembakan pada aksi protes tersebut. Dan terbukti, tak lama setelah kematiannya, pemerintahan Soekarno jatuh dan Indonesia memasuki era pemerintahan yang baru. Dalam periode yang berdekatan, kita mengenal pula Soe Hok Gie. Terlebih setelah beberapa tahun silam, sutradara ternama Riri Riza me...

Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial budaya adalah proses berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam kehidupan masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam masyarakat, baik disadari maupun tidak. Perubahan itu terjadi sebagai akibat dari hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu berubahmengikuti perkembangan zamannya. Namun, perubahan sosial tidaklah sama dengan perubahan budaya. Seyogyanya, terdapat perbedaan yang mendasar antara perubahan sosial dengan perubahan budaya dimanaperubahan kebudayaan memiliki dimensi yang jauh lebih luas dari perubahan sosial. Dan perubahan sosial itu sendiri merupakan bagian dari beraneka ragam perubahan budaya yang dimiliki oleh masyarakat. Sebagai gambaran, perubahan sosial dapat meliputi perubahan dalam perbedaan usia, tingkat kelahiran, dan penurunan rasa kekeluargaan antar anggota masyarakat sebagai akibat terjadinya arus urbanisasi dan modernisasi. Sedangkan perubahan budaya lebih menyangkut pada asp...