Skip to main content

Posts

Showing posts from 2014

Belajar Dari Bebek

Pagi ini, Kamis, 4 September 2014 menjadi hari yang tidak biasa. Untuk pertama kali setelah sekian minggu, terpaksa bermalam di kantor. Ya, walau sempat sih pulang jam 3, memejamkan mata sejenak, dan kembali ke kantor pagi pagi sekali. Tapi, datang pagi ke kantor tidak pernah berakhir buruk kok. Ya, tak lama tiba di ruangan, tv sedang memutar tayangan ttg perilaku hewan, dan bintang layar kaca pagi itu adalah bebek bebek kecil. Digambarkan ada induk bebek, bersama hampir 10 anaknya yang masih sangat kecil. Mereka sedang menyusuri taman, tatkala perjalananya terhenti pada sebuah undakan. Bagi sang induk, mudah saja untuk melompat. Tapi tak demikian halnya dengan anak-anak kecilnya. Dengan tubuh yang mungil, meloncati undakan itu sama saja dengan seorang manusia yang melompat dari ketinggian 6 meter, atau hampir setinggi rumah bertingkat tiga. Tanpa bulu yang tebal dan juga badan yg sangat kecil, meloncat undakan yang setinggi 3 kali ukuran tubuhnya bisa menjadi akhir ya...

Mengejar Kehidupan

Senin lalu, 25 Ags 2014, bukan menjadi Senin yang biasanya. Bangun pagi dengan kesadaran yg belum pulih, akibat seharian ngurusin pernikahan orang di hari minggunya, akhirnya gue harus berlomba dengan jarum detik yg tak pernah berpikir untuk berhenti. Masukin semua barang kantor ke tas, buru buru mandi, bahkan tak sempat sarapan, masih untung nyokap yang baek masih bikinin segelas madu hangat. Perjalanan ke kantor itu ada beberapa tahap, pertama gue musti naik ojek dulu dari jembatan deket rumah ke jalan Perintis Kemerdekaan, tepatnya di dekat bekas pabrik Vespa, makanya orang bilangnya daerah itu "vespa". Perjalanan pertama ga ada kendala, banyaknya ojek yg uda tiap minggu diboncengin membuat semua terasa mudah. Nah, di tahap kedua inilah yang nyari membuat hari Senin kemarin jadi menyebalkan.  Tepat setelah turun dari ojek, pandangan mata secara otomatis langsung menjelajah jalanan. Mencari keberadaan bus yg akan membawa gue ke Kebun Jeruk.  Tiba tiba, di sisi...

Salam Tiga Jari

Gedung Mahkamah Konstitusi Kemarin, putusan MK sudah dibacakan. Seyogyanya, semua pihak yg terkait mengambil sikap hormat dan mengikuti hasil tersebut. Karena, lucu kan, kalau kita dengan yakin membawa sebuah masalah ke mahkamah, tapi pada ujungnya tidak mau mengikuti hasil putusan itu. Itu di satu sisi. Di sisi lain, cukuplah sudah kita saling mengejek, mencaci maki ataupun menghina mereka yg mungkin selama ini tidak sejalan. Mereka yg mungkin mengatasnamakan Tuhan. Memelintir ayat-ayat alam kitab suci. Mereka yang tidak ragu "berdoa" agar Sang Pencipta mengabulkan "paksaan" mereka. Mereka yang mengaku pihak yang paling benar. Negeri ini tidak akan jalan kemana-mana jika perbedaan dan keberagaman yg ada masih dihayati dengan permusuhan ataupun perselisihan. Daripada menyebarkan pandangan yg berbeda, mengapa kita tidak mencoba menyebarkan belas kasih. Bukankah itu yg esensi dalam hidup ini? Belas kasih itu berarti mengampuni. Mengampuni artinya tidaklah m...

Benua Biru - Bag 2

Jumat 25 Juli 2014 Selamat Pagi! Fajar hari itu dilalui dari dalam perut burung besi berkode 777-200 rute Dubai-Milan. Berbagai brosur untuk mempermudah perjalanan Anda di Milan Seperti jadwal yg tertera, pesawat pun mendarat di Malpensa Aeroport, Milan, Italia, pk. 8.45 waktu setempat. 3 jam perkiraan waktu dihabiskan di penerbangan kedua ini. Tapi lumayan memberikan semangat karena disinilah perjalanan DIMULAI! Bandara Malpensa di Milan dapat dikatakan tidak terlalu besar, tapi tetap tertata rapi dan menyenangkan. Berbagai penanda dibuat untuk memudahkan pelancong. S bantal boneka yg menemani perjalanan di Benua Biru Singkat kata, akhirnya setelah memastikan semua barang bawaan sudah tersedia, kami menuju ke Bus yg menanti. Di Eropa, yg terdiri dari satu daratan luas dengan banyak sekali negara, memungkinkan bus dari negara lain untuk bisa melayani lintas batas. Seperti bus yg kami tumpangi. Stiker di badan bus bertuliskan Molteam, dan bus itu ternyata b...

Benua Biru - Bag. 1

Kamis, 24 Juli 2014. Hari itu bangun pagi dengan semangat yg berbeda. "Gue tahu gue akan makan malam di negara yg berbeda..." benak sudah terisi berbagai imajinasi yg bermain lincah. Ya. Ga terasa hari yg ditunggu datang. Liburan keluarga! Kegiatan di kantor berjalan agak lama rasanya. Memastikan semua naskah sudah terkonfirm, juga semua bahan editing sudah tersedia. Selepas makan siang, telepon bimbit berbunyi. "Papa berangkat ya dari rumah." Kabar yg dinanti tiba. Itu tandanya untuk bergegas menuju ke bandara. Hari itu, sesuai dengan rencana gue dan keluarga besar akan pergi liburan sama sama. Sayangnya, anggota nya tidak lengkap. Ade gue yg paling kecil terpaksa (memaksa sih lebih tepatnya) buat stay ga ikut gara gara urusan kampusnya. Sementara sepupu gue ada satu yg harus sekolah di Ausi. Satu liburan lagi dimana tidak lengkap anggotanya. Waktu menunggu yg cukup lama membuat logo toilet di lounge Bandara Soetta pun menjadi objek bidik kamera. ...

TRANSAKSI POLITIK yang BAIK

Apakah transaksi politik selalu berkonotasi negatif? Seharusnya tidak, tapi semua jadi berubah ketika ada salah satu pihak yang tak jua mendapat relawan, dan akhirnya menghalalkan segala cara lewat orang bayaran.. Selembar pakaian yang diselipin lembaran lima puluh ribu.. Atau sebungkus kotak makan siang yang dihiasi uang seratus ribu.. Menurut saya ini tidak lebih dari cara rendahan. Menghargai aspirasi dan kepercayaan rakyat hanya lewat lembaran rupiah. Seakan rakyat tiada harganya dan hanya pantas dinominalkan dengan uang. Padahal, dalam politik, TRANSAKSI, adalah sebuah keniscayaan. Dukungan Artis untuk Jokowi-JK Bagaimana kita menyebut para artis yang mendukung dengan penuh semangat? Bagaimana kita menyebut para seniman yang tiada lelah membuat berbagai karya meski tanpa pesanan? Masyarakat menyumbang untuk Jokowi-JK Bagaimana kita menyebut ribuan orang yang menyumbang hasil jerih payah mereka dengan penuh keceriaan? Bukankah itu semua transaks...

ANDAKAH PELAKU KORUPSI?

Tercekak rasanya tenggorokan ini melihat satu demi satu harta dari salah seorang tersangka koruptor yang disita oleh komisi anti rasuah di negeri ini. Dengan usianya yang "baru" menginjak 44 tahun, tentu menjadi "prestasi" jika melihat deretan mobil-mobilnya yang kini menjadikan KPK bak showroom mobil mewah.  Sebut saja, 1 Bentley hitam, 1 Rolls Royce hitam, 1 Lamborghini putih, dan 1 Ferrari merah. Itu belum ditambah belasan mobil lainnya dan juga motor tenar Harley Davidson. Dan itu dihasilkan lewat "kerja keras" meraup proyek demi proyek di salah satu provinsi yang pembangunannya malah disebut paling tertinggal di seantero Indonesia ini. Tentunya dengan sedikit bantuan hubungan keluarga dari kepala daerahnya. Tapi itu tentu belum apa-apa dibandingkan yang satu ini. Akan sulit mengatupkan mulut jika kelakuan seorang yang pernah dianggap orang yang "paling" mengerti mengenai konstitusi, justru mencederai esensi dari kontitusi itu sendiri....

BANJIR, INSTAGRAM, DAN NUSANTARA

BANJIR, INSTAGRAM, DAN NUSANTARA 15 Hari dilalui di tahun 2014, ketika kawan lama kembali menyapa Jakarta, banjir. Meski area yang tergenang kini sudah tidak seluas di tahun tahun sebelumnya, tapi tetap saja, bencana mendatangkan nestapa bagi yang dikunjunginya. Jika tahun lalu areal banjir menjangkau kawasan yg disebut elit di Jakarta Utara, kini banjir  di tempat itu, tidak terjadi lagi. Yang ini konon katanya berkat tindakan Pak Gub dan Wagub DKI baru yg segera menormalisasi beberapa waduk dan sungai di Ibukota. Ya, saya sih juga mengakuinya ya. Selain berbeda dalam luas area cakupan, banjir tahun ini juga berbeda dalam hal lainnya. Nah, jika tahun lalu yg dicari cari adalah si gubernur dan wakil gubernur terpilih, maka tahun ini yang dicari cari bukan mereka, tapi istri mereka. Ada apa gerangan? Bukan rakyat yang kebanjiran yang mencari, bukan pula mereka yang kesulitan dan terjebak di jalan akibat air yang menggenang, tapi PEREMPUAN NO SATU DI NEGERI INI!...