Skip to main content

Bersama Singkong, Sidik Mengejar Kesuksesan

Beberapa saat lalu, saya sudah menuliskan perjuangan dari seorang pengusaha kerupuk singkong dari Bekasi. Berikut beberapa foto yang diambil penulis.


Sidik tengah duduk di ruang tamu rumahnya.
Tampak di latar foto dirinya bersama dengan
Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika menerima
penghargaan dari salah satu stasiun tv swasta.
Sidik di atas sepeda motor yang digunakan untuk menjual
keripik buatannya ke Jakarta.
Sidik dan sepeda motor yang merupakan hadiah atas penghargaan yang
diterimanya dari salah satu stasiun tv swasta. Sepeda motor ini khusus
dimodifikasi untuk mengakomodir kekurangan yang dimiliki Sidik.

Sidik tengah memperhatikan potongan singkong yang sedang  dijemur.
Terkadang ia harus menghalau kambing-kambing yang tertarik dengan singkongnya.

Sidik dan singkong yang sudah kering dijemur .
Salah satu peralatan yang digunakan untuk membuat kerupuk singkong.
Dengan alat ini, singkong yang masih mengandung air diperas hingga kering.

Dapur rumah yang sekaligus menjadi dapur produksi kerupuk singkong.

Meski belum sepenuhnya berhasil menggapai kesuksesan seperti yang dibayangkan oleh banyak orang, namun kerja keras dan sikap pantang menyerah Sidik menjadi bukti bahwa dimana ada kemauan, disitu ada jalan keluar.
Di tengah keterbatasan, Ia sukses membuktikan bahwa ia mampu melakukan lebih dari yang orang banyak harapkan.

Comments

  1. Salam kenal. Saya mahasiswa Universitas Pelita Harapan yang mengambil Fakultas Teknik Desain dan Perencanaan jurusan Desain Komunikasi Visual. Di semester 5 ini, saya dan kelompok mendapatkan mata kuliah Video Design yang meminta untuk mengambil video dokumentasi untuk memberikan inspirasi bagi orang-orang lain. Saya ingin bertanya apakah Anda memiliki alamat atau nomor yang dapat dihubungi Pak Sidik pengusaha kerupuk? Jika ada, tolong hubungi saya melalui e-mail deanatassya@gmail.com
    Terima kasih...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Benua Biru - Bag 2

Jumat 25 Juli 2014 Selamat Pagi! Fajar hari itu dilalui dari dalam perut burung besi berkode 777-200 rute Dubai-Milan. Berbagai brosur untuk mempermudah perjalanan Anda di Milan Seperti jadwal yg tertera, pesawat pun mendarat di Malpensa Aeroport, Milan, Italia, pk. 8.45 waktu setempat. 3 jam perkiraan waktu dihabiskan di penerbangan kedua ini. Tapi lumayan memberikan semangat karena disinilah perjalanan DIMULAI! Bandara Malpensa di Milan dapat dikatakan tidak terlalu besar, tapi tetap tertata rapi dan menyenangkan. Berbagai penanda dibuat untuk memudahkan pelancong. S bantal boneka yg menemani perjalanan di Benua Biru Singkat kata, akhirnya setelah memastikan semua barang bawaan sudah tersedia, kami menuju ke Bus yg menanti. Di Eropa, yg terdiri dari satu daratan luas dengan banyak sekali negara, memungkinkan bus dari negara lain untuk bisa melayani lintas batas. Seperti bus yg kami tumpangi. Stiker di badan bus bertuliskan Molteam, dan bus itu ternyata b...

Ketika Anak Bukan Lagi "Permata" Dalam Keluarga

Analisa buku A Child Called “It” Keluarga, tidak bisa dipungkiri memegang peranan yang amat penting dalam kehidupan semua orang, termasuk setiap kita. Hadir dalam sosok bayi mungil yang tidak tahu apa-apa, individu-individu terdekat inilah yang kelak membentuk dasar dan nilai-nilai kehidupan yang kita miliki, termasuk di dalamnya konsep diri. Terkait hal tersebut, maka ada dua kemungkinan yang bisa dihasilkan melalui peran dari orang-orang terdekat ini. Yang pertama adalah konsep diri yang positif dan yang kedua adalah konsep diri yang negatif. Konsep diri positif itu secara langsung akan membentuk pribadi yang memahami jelas kemampuan apa yang ada dalam dirinya, termasuk juga kepribadiannya, dan tentu saja selalu berpikir positif terhadap dirinya. Sedangkan konsep diri yang negatif akan membangun suatu individu yang bahkan tidak dapat menjelaskan siapa dirinya, kemampuannya, kepribadiannya, dan juga yang selalu berpikir negatif tentang dirinya. Kembali pada peran keluarga diat...